Hal ini memungkinkan terjadinya knowledge sharing melalui sistem. Dilain pihak, akusisi sistem ERP memudahkan proses perencanaan, pengawasan, dan perbaikan secara berkesinambungan dan terstruktur. Sistem ini mengeliminasi kelambatan-kelambatan yang diakibatkan oleh sistem manual dan terpisah.Teknologi semakin maju sekarang untuk pendataan barang dan pendataan lainnya bisa menggunakan software,yaitu menggunakan software erp,jasa pembuatan software erp jakarta bisa menjadi solusi untuk perusahaan yang membutuhkannya. Akses ke sumber data dapat dilakukan secara langsung walau dari fungsi yang berbeda dalam organisasi. Anggota organisasi dapat menggunakan data atau informasi terbaru sesuai dengan tingkat wewenangnya sebagaimana terdefenisikan dalam job description masing-masing. Sistem ini bersifat transparan dan penggunaanna disesuaikan dengan level otoritas yang diberikan bagi setiap pengguna sistem.Teknologi semakin maju sekarang untuk pendataan barang dan pendataan lainnya bisa menggunakan software,yaitu menggunakan software erp,jasa pembuatan software erp bisa menjadi solusi untuk perusahaan yang membutuhkannya. Penerapan sistem ERP memiliki resiko yang tidak kecil. Investasi untuk implementasi sistem mulai dari perancangan, pembangunan, sampai penerapannya, membutuhkan ratusan sampai jutaan dolar USA (Ragowsky & Gefen, 2008). Dibandingkan dengan manfaat yang dibawanya, banyak juga organisasi yang gagal dalam mengimplementasi sistem ini. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor teknis dari sistem informasi (Chen, 2001), faktor manusia (Martinsons & Chong, 1999), ataupun karena faktorfaktor kontekstual dari organisasi (Uzoka et al., 2008). Keberhasilan sistem ERP merupakan kontribusi dari berbagai faktor relevan. Sejumlah model telah dikembangkan dengan mempertimbangkan faktor kontekstual (Weill & Olson, 1987; Ifinedo, 2007) dengan beragam bentuk hubungan antar faktor (Venkatraman, 1989), namun pengaruh karakteristik organisasi pengguna masih terus dieksplorasi untuk menyajikan model yang lebih kompatibel. Untuk itu, artikel ini diarahkan untuk pengembangan model keberhasilan implementasi ERP berdasarkan model Ifinedo (2007). Dalam model sebelumnya (Ifinedo, 2007), hanya tiga karakteristik organisasi yang diperhitungkan, sehingga memberikan peluang pengujian relevansi karakteristik-karateristik yang lain terhadap implementasi sistem ini.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2021
Categories |